Kurikulum memetakan tujuan sedangkan silabus memberikan alat untuk mencapai tujuan tersebut. Seperti dalam film Hollywood Elysium, Kurikulum 2013 diibaratkan sebagai sebuah ruang stasiun murni buatan manusia bernama Elysium, yang menjadi solusi akibat planet bumi kita di tahun 2154 yang hancur karena kelebihan penduduk. Sementara itu orang-orang bumi ingin masuk Elysium ( baca : Kurikulum 2013) agar bisa merasakan kelas dengan standar dan gaya hidup yang mewah. Namun tak banyak yang bisa memasuki Elysium pada akhirnya memunculkan dua kelas yang berbeda. Matt Damon dengan pesawatnya ( baca : silabus) berusaha menembusnya. Sayang, silabusnya pun bermasalah. Silabus dibuat berdasarkan buku, bukan buku berdasarkan silabus. Kurikulum 2013 ternyata membuat silabus berdasarkan buku yang sudah dicetak. Apa kata dunia.
Foto : Dokumen pribadi
Buku kurikulum 2013 pun dipertanyakan dari segi isi dan
substansinya. Selain itu missing-nya
indikator pembelajaran yang lebih detail, proses pembelajaranpun tidak dapat
dinilai. Sementara itu, tematik integratif sendiri sesungguhnya sebuah metode
belajar, bukan mata pelajaran. Meskipun begitu, kurikulum 2013 sebagaimana kebanyakan
film Hollywood yang kaya imajinasi tentang masa depan benar-benar membuka mata
kita tentang ide-ide futuristik. Meskipun terlalu dini tetapi gambaran ideal
tentang arah pendidikan kita perlu kita renungkan bersama. Kurikulum 2013 yang
memang berbasis IT ini membutuhkan teknologi yang canggih. Kurikulum 2013 adalah barang mewah, mahal dan
lux seperti Elysium. Bukan hanya hardware
dan software-nya yang modern, canggih
dan mutakhir tetapi brainware-nya ( guru
dan siswanya) mesti super canggih dan berkualitas. Setelah berkonsultasi dengan
pakar-pakar pendidikan dan melalui proses yang cukup alot, akhirnya kurikulum 2013 diputuskan hanya diterapakan di
6.323 sekolah dan 74.289 guru berpartisipasi di dalamnya. Bukankah ini akan
menciptakan kesan kurang lebih 6.000 sekolah dengan lulusannya warga kelas satu
dan kurang lebih 200.000 sekolah dengan lulusannya warga kelas dua? Kurikulum 2013 yang mengutamakan norma-norma yaitu
karakter dan budi pekerti diharapkan mampu mendobrak tantangan-tantangan masa
depan baik tantangan internal maupun eksternal. Khususnya tantangan eksternal
yang menjadi cermin bopeng pendidikan kita seperti perkelahian siswa ( juvenile
delinquency), narkoba, plagiarism,
kecurangan dalam ujian dan korupsi. Potret buram yang berusaha diperbaiki dengan
tiga mesin yang telah dirancang bernama Pembelajaran Berbasis Projek ( Project Based Learning), Pembelajaran
Berbasis Masalah ( Problem Based Learning)
dan Pembelajaran Berbasis Penemuan ( Discovery
Learning). Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, guru dapat
menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Sedangkan dalam Pembelajaran
Berbasis Masalah guru dapat menyajikan masalah konstekstual terlebih dahulu
sehingga merangsang peserta didik untuk belajar menemukan solusi ( problem solving). Pembelajaran berbasis
penemuan hanya bisa terjadi ketika siswa-siwa tidak hanya disuguhimateri-materi final tetapi lebih pada pemberian simulasi
agar siswa-siswa mampu mengorganisir, mengurai dan menyimpulkan sendiri. Kita ambil contoh pelajaran bahasa Inggris, penting
untuk memberikan contoh-contoh kalimat dengan tenses tertentu dan membiarkan
siswa menarik rumus-rumusnya sendiri. Ini sangat berbeda dengan cara belajar
konvensional yang biasanya diterapkan yaitu guru menuliskan rumus-rumus
terlebih dahulu di papan tulis dan siswa diberikan latihan soal yang mengacu
pada rumus. Pembelajaran Berbasis Penemuan memungkinkan siswa
mengasimilasi konsep dan prinsip dalam pikiran mereka. Pembelajaran Berbasis
Penemuan ( Discovery Learning) yaitu
memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpulan. ( Budiningsih 2005: 43). Guru yang hebat bisa memakai ketiga pendekatan dan
model-model pembelajaran diatas dengan memberikan suplemen penguatan materi.
Kejeniusan seorang guru sangat dibutuhkan dalam hal ini melebihi kurikulum itu
sendiri untuk bisa naik pesawat menuju Elysium( Kurikulum 2013) sebagaimana yang dipetakan dalam kurikulum. Pesawat itu membutuhkan
avtur yang tidak hanya ‘premium’ tetapi juga ‘pertamax’ kualitas tinggi dengan melakukan
penyaringan dan penyortiran terlebih dahulu. Guru harus mampu meniadakan
materi-materi yang tidak esensial atau tidak relevan, mempertahankan materi
yang sesuai dengan kebutuhan dan menambahkan materi yang dianggap penting bagi
peserta didik. Ini adalah bagian dari kontrol otonomi. Terlepas dari apakah sekolah tempat kita mengajar
menerapkan kurikulum 2013, pendidikan yang sesuai dengan masa depan hanya akan dapat
terwujud apabila terjadi pergeseran, perubahan dan penyempurnaan pola pikir
guru yang salah satunya adalah kontrol otonomi. Kegiatan belajar mengajar ( KBM) yang berpusat
pada siswa aktif, interaktif, kolaboratif, berjejaring, berbasis tim, multimedia-sisasi
( meminjam istilah Vicky Prasetyo), serta menuju kebutuhan pelanggan tetaplah bisa
menjadi pilihan karena bagaimanapun juga tidak ada yang namanyaone-size-fits-allmenjadi ideal.
ini adalah guritagending. tentang bagaimana mengguritakan keindahan di jagat raya dengan inspirasi dan kebajikan. suara indah gending atau gamelan jawa sebagai ugering agesang, aras laku budaya yang menenteramkan masyarakat yang gelisah. penuh keselarasan
0 comments: